SUDAH PUNYA KARYA ATAU BELUM?


Hakikat Suatu Karya 

     Menurut KBBI kata "Karya" memiliki arti "Pekerjaan" atau hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil karangan). Karya menurut hemat saya adalah suatu perbuatan atau suatu ide yang tumbuh dari hasil pemikiran manusia yang diimplementasikan baik secara konkret ataupun abstrak. Karya juga dapat digambarkan sesuatu hal yang memiliki keindahan, artinya karya dominan diidentifikasikan dengan sesuatu hal yang indah, contohnya musik, tari, puisi dsb. 

     Usia muda mungkin menjadi suatu tempat dimana kita dituntut untuk menghasilkan suatu karya secara orisinil. Karya juga selalu dikait-kaitkan dengan bakat manusia baik secara alamiah ataupun melalui proses belajar, namun seringkali problem anak muda saat ini adalah mereka merasa bahwa bakat yang ada didalam dirinya belum juga tampak dipermukaan, sehingga tidak jarang anak muda minder ketika merasa bahwa dirinya belum memiliki sebuah karya, atau mungkin ada yang sampai berpikir bahwa dirinya tidak memiliki bakat. 

     Dan seakan tuntutan untuk berkarya saat muda menjadi sesuatu hal yang berpengaruh pada kondisi psikologis mereka. Sebagai suatu contoh,  misalkan ada seorang anak muda yang dia tidak berbakat dalam bidang karya seni, seperti musik, tari, nyanyi dan lain sebagainya, sedangkan disatu sisi teman-temannya pandai dan berbakat pada bidang tersebut, hal ini akan menimbulkan kegusaran dalam benak pemuda tadi, sehingga akan muncul pertanyaan-pertanyaan mengenai dirinya sendiri, saya ini bakatnya apa si? Kok ini ndak bisa, itu apalagi. Pada akhirnya hal tersebut akan menimbulkan kurangnya kepercayaan diri karena ia merasa bahwa dirinya tidak memiliki bakat dalam berkarya.

     Melihat persoalan tadi saya mencoba menguraikan suatu pandang saya tentang apa dan seperti apa sih karya itu sendiri. Seperti yang sudah saya sebutkan di atas bahwa suatu karya selalu identik dengan keindahan, atau suatu keindahan adalah bentuk manifestasi dari sebuah karya, mengapa demikian. Sebab apa-apa yang ada dialam semesta ini pasti memiliki asal dan penciptanya, terkecuali Yang Maha Pencipta itu sendiri, sebagai contoh saya gunakan "Gunung" sebab sekarang gunung menjadi destinasi wisata yang sangat populer karena keindahannya. Gunung yang menjulang tinggi nan indah itu tidak mungkin berdiri sendiri, pasti ada penciptanya, lantas siapa yang menciptakan gunung? Tentu jawabannya adalah Tuhan, artinya secara sederhana bahwa gunung adalah karya dari Tuhan, dan setiap yang diciptakan Tuhan pasti memiliki keindahan tersendiri, seperti manusia, hewan, tumbuhan dan apa-apa yang ada dialam semesta ini. 

     Sedangkan contoh lainnya yang lebih sederhana, seperti musik, musik adalah buah karya dari manusia, manusia menciptakan musik tentu tujuan untuk keindahan, seperti yang dikatakan oleh merriam dalam bukunya "The Anthropology Of Music" bahwa musik memiliki satu fungsi yaitu sebagai penghayatan estetis
Musik merupakan suatu karya seni. Suatu karya dapat dikatakan karya seni apabila dia memiliki unsur keindahan atau estetika di dalamnya. Melalui musik kita dapat merasakan nilai-nilai keindahan baik melalui melodi ataupun dinamikanya.

     Singkatnya berarti setiap sesuatu yang memiliki estetika atau keindahan secara tidak langsung adalah suatu karya, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa karya ini memiliki makna yang cukup luas, maknanya bukan hanya sebatas karya seni semata, melainkan menyangkut segala sesuatu yang diciptakan yang di dalamnya memiliki suatu keindahan.

     Kembali kepersoalan di atas, dapat ditarik garis besar dari uraian ini, bahwa kita sebagai seorang makhluk Tuhan tentu tidak lekang dari yang namanya membuat sesuatu atau menciptakan sesuatu, baik untuk kebutuhan personal ataupun universal, maka dari itu jangan sesekali minder karena merasa diri tidak memiliki bakat, atau belum memiliki sebuah karya. Dengan makna karya yang luas tadi bahwa sesungguhnya setiap manusia secara alamiah sudah berkarya dengan sendirinya baik secara sadar ataupun tidak, hal ini digariskan bahwa setiap karya harus memiliki sisi keindahan, dan keindahan sendiri mencangkup segala hal yang baik, oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa dengan kita sudah berbuat baik, menolong sesama, berkontribusi pada suatu kegiatan sosial kemasyarakatan, saling mengasihi dan lain-lain dengan demikian bisa dikatakan bahwa kita sudah memiliki suatu karya. 

     Oleh sebab itu kita tidak lagi harus minder karena menurut pandangan umum kita belum memiliki karya, sebab prinsip utama dalam hidup bukanlah berkarya semata, melainkan prinsip pokoknya adalah berbuat baik dan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Kuncinya adalah "khoirunnas anfauhum linnas". 

     Terus belajar, terus berproses gali potensi yang ada pada diri kita dan temukan apa tersembunyi di dalamnya. 

Sang Fajar 
16 November 2020.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Sebuah Catatan Tentang Cinta"